Kamis, 20 Januari 2011

Rasa itu telah hilang

Bismillah,

Dalam perjalanan hdup kitabanyak hal yang kita lalui terkadang ada hal hal  yg bisa  qt ubah dan ada pula hal-hal  yg meskipun  qt sdh berusaha keras tapi tetap tidak bisa kita  ubah.
Inilah takdir , Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang meliputi semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun waktunya. Dengan demikian segala sesuatu yang terjadi tentu ada takdirnya, termasuk manusia.
Seseorang yang sama sekali tidak  bisa berhitung misalnya  mungkin suatu saat akan bisa mengolah angka jika mau berusaha dan mau belajar matematika  serta berdoa, seorg yg sakit suatu saat juga  bisa sembuh  dengan berobat  dan  juga berdoa, seorg yg miskin bs mjd kaya jika mau bekerja keras dan berdoa. Beberapa hal tersebut tentu dapat berubah , dengan berusaha keras dan dengan izin Allah tentunya.
Tetapi dapatkah qt menghidupkan orang  mati yang sudah menjadi tanah  ? atau mungkin dapatkah  kita  mengubah seorg yang sudah tua renta menjadi  bayi kembali ? Dapatkah kita mengubah nasi menjadi bubur untuk menjadi nasi kembali ?
Tentu saja tidak , sedikit membahas mengenai nasi  yang menjadi bubur, kita tak akan bisa mengubah kembali bubur itu menjadi nasi kembali, yang kita harus lakukan adalah menambah bumbu dan kerupuk agar bubur itu menjadi enak dimakan, bukan malah membiarkan bubur itu terasa hambar dan lalu kita buang karena rasanya tidak enak. Begitupun ketika keterlanjuran akan sebuah dosa yang pernah kita lakukan, bukan karena sudah terlanjur makanya “sekalian nyemplung” tapi justru bagaimana kita memperbaiki diri dan segera keluar dari keterlanjuran itu.
Ternyata rasa (dicatatan saya sebelumnya) itu lambat laun bisa hilang kok, tinggal bagaimana sekarang saya menata hati dan menerima semuanya dengan ikhlas,
Ikhlas itu berat ternyata... tapi manusia wajib berusaha untuk menggapainya ...
Mungkin inilah mengapa bab ikhlas sering  ada di no 1 di buku2 tazkiyatun nafz
Seseorang yang shaleh pernah berkata “ikhlas sesaat mengakibatkan keselamatan selama-lamanya akan tetapi ikhlas itu sangat berat.” (di buku taziyatun nafs imam al ghazali)
As-Susi berkata “ikhlas adalah hilangnya perhatian terhadap ikhlas. Barangsiapa yang melihat keikhlasannya sebagai keikhlasan maka kekhlasannya itu membutuhkan keikhlasan”
Ayyub berkata “mengikhlaskan niat bagi orang-orang yang beramak itu lebih berat daripada semua amal”
Mari belajar ikhlas,
Sebenarnya kebahagiaan itu lahir bukan pada kemampuan membuat hal hal yang tidak pasti menjadi pasti , Kebahagiaan itu lahir  dari benarnya cara pandang sikap dan perilaku  dalam suasana yang serba tidak pasti . Seperti saat kita sedang  berkeluh kesah yang salah bukan keadaanya, tapi kita sendirilah  yang memilih untuk bahagia atau bersedih dalam menyikapi keadaan itu.
Seorang mukmin dengan konsepsi keimanannya akan mampu memandang persoalan dengan sudut pandang yang berbeda dengan umumnya manusia. Baginya ukuran baik atau buruknya sesuatu, benar atau salah, suka dan dukanya sesuatu semua dikembalikan nilainya kepada Allah swt.
Hal inilah yang menjadikan seoarang mukmin itu senantiasa berpikir positif dan optimis dalam mengarungi kehidupannya, sekalipun harus menghadapi berbagai ujian, atau kenyataan paling pahit dalam hidupnya, ia tidak akan mudah patah dan berputus asa . Karena ia yakin bahwa setiap kejadian pastilah sudah dalam kehendak dan takdir Allah swt.
” Katakan tidak akan menimpa kepada kita suatu musibah apaun kecuali apa-apa yang telah di ditetapkan oleh Allah swt”
Maka tepatlah apa yang di sabdakan Nabi saw :
“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin bahwa semua urusannya baik, yang demikaian itu tidak terjadi pada siapapun, kecuali untuk orang mukmin, jika menimpanya sesuatu yang menggembirakan bersyukurlah ia maka adalah kebaikan baginya, dan jika menimpanya sesuatu yang menyusahkan bersabarlah ia maka adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim )
Keberhasilan dan kegagalan adalah hal yang lumrah dalam hidup ini tetapi berlebih-lebihan dalam menyesali kegagalan justru merupakan bentuk  kegagalan yang lebih besar lagi yaitu gagal mengendalikan diri.
Hidup dan mati adalah suatu kepastian, tapi meratapi kematian orang  yang sangat kita cintai sampai merasa hidup kita tidak berguna lagi dan ingin cepat mati justru itu adalah kematian yang jauh lebih mengerikan yaitu kematian harapan.
Tataplah segala hal dengan kaca mata iman , cepat atau lambat kita akan mengerti  bahwa rangkaian peristiwa adalah jalan yang terbaik yang Allah pilihkan untuk kita.
20 jan 2011 12:46
Alhamdulillah rasa itu sudah mulai hilang berganti dengan kecintaan yang semoga akan semakin mendalam karenaNYA... aamin

0 komentar:

Posting Komentar