Selasa, 31 Mei 2011

Bersabar maka keajaiban

Bismillah,


mencoba menuliskan tausiyah dari seorang ibu, semoga bermanfaat.
*jika ada yang salah mohon dikoreksi,


Dahulu kala, ada sebuah kisah, seorang yang hendak membayarkan gaji pegawainya, ia ingin membayarnya setelah shalat di masjid hari itu, karena kebetulan sang pegawaipun sedang berada di masjid yang sama. tapi, setelah shalat usai, ia mencari-cari pegawainya dan ia sudah tidak ada, dalam hati ia tetap berniat membayarkan uang itu ke pegawainya, setelah keluar masjid, ia  mendapati tali kekang hewannya hilang. Dan ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke pasar. Di pasar ternyata ia menemukan seseorang tak dikenal menjual tali kekang hewannya yang hilang, ia berniat membelinya. dan ternyata harga tali kekang hewannya sama persis dengan jumlah uang yang hendak ia bayarkan ke pegawainya. usut punya usut ternyata yang mencuri tali kekang hewannya adalah sang pegawainya. Hmmm... seandainya saja sang pegawai bersabar sedikit saja hingga sang majikan selesai shalat,  ia akan memperoleh uang itu dengan cara yang halal dari sang majikan, tapi karena ia tidak bersabar ia mendapatinya dengan cara yang haram dan  ia berdosa karena itu. Dari kisah ini bisa di ambil kesimpulan bahwa, rizki tiap manusia sudah di tentukan oleh Allah, tinggal apakah kita bersabar shingga kita mendapatkan berkah, ataukah kita tidak bersabar sehingga menempuh jalan haram dan berdosa.
*lengkap kisahnya saya lupa, tapi inti cerita seperti di atas kurang lebih


Begitupun jodoh, Allah sudah menetapkan siapa yang akan menjadi jodoh kita. si A ataukah si B, entah mau lewat jalan pacaran dulu ataukah menempuh jalan yang lurus, tinggal apakah kita bersabar dan menempuh cara yang benar sehingga ridho Allah ada pada setiap proses hidup kita, ataukah kita tidak bersabar dengan kita berzina* dengannya sebelum menikah.
*dari zina tingkatan terendah hingga terberat.


Hmmm,  semoga kita menjadi pribadi yang selalu bersabar dan bersyukur atas segala ketetapan Allah.


Menikah mungkin terkadang seperti kematian, ada orang yang bahkan beberapa menit sebelum akad masih merasa belum siap, jadi tugas kita adalah menyiapkan banyak bekal untuk menjemput hari itu.


dan mungkin benar kata seorang ibu "100 kg teori akan kalah dengan 1 kg praktek" dan di "iya" kan oleh saudari saya yang sudah menikah di hari itu.


Ehm, semoga menjadi pribadi bijak untuk sebuah keputusan besar, tetaplah di jalan yang lurus, jalan yang Allah ridhoi.


Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Syaikh Al Albaniy dalam Shahih Ibnu Majah 2/419 berkata : hadits hasan)


Allah tidak terikat dengan pilihan

Bismillah dialog antar dua orang beberapa hari yang lalu, setelah seseorang mengisi polling penempatan sebuah instansi di kemenkeu,
A (adalah orang yang sudah penempatan dan tidak mengisi polling)
B (adalah seseorang yang baru saja mengisi polling penempatan)

A : mbak milih penempatan mana jadinya ?
B : (menyebutkan 3 nama kota di indonesia, 1 di pulau jawa dan 2 di luar jawa)

A : kok milih ***  mbak,
B : he, kenapa ya ? pengen ajah... karena di sana "bla bla bla", lagian Allah kan tidak terikat pilihan kita, misalnya sekarang saya milih balikpapan, tapi nanti penempatan papua, berarti Allah memang menakdirkan kita di papua, dan insyaAllah disana Allah telah menyiapkan banyak hal disana, dan jika ternyata saya milih jakarta dan nanti penempatan jakarta, itu juga bukan kebetulan, tp memang Allah menakdirkan kita di jakarta dan Allah lah yang menggerakan hati kita untuk memilih jakarta...

hmm, cukuplah berdoa  Ya Tuhanku, tempatkan aku di tempat yang Engkau berkahi, sesungguhnya Engkau sebaik-baik pemberi tempat (QS Al Mu'minun : 29)


smg rencana kita sesuai dengan rencana Allah ... dan smg Allah selalu melimpahkan ridhoNya atas setiap aktivitas kita ...


dan yakinlah dimanapun kita di tempatkan, Allah telah menyiapkan tempat terbaik untuk kita dan disana terdapat banyak ladang untuk kita meraih keridhoanNya...



Rabu, 25 Mei 2011

STOP kotori hati ...







Sedikit ingin menuliskan ringkasan kajian MMQ di Masjid Baitul Ihsan tanggal 23 Mei 2011, mungkin tidak terlalu lengkap karena kebetulan datang terlambat (ada lembur di kantor) dan sedikit saya tambah. Silahkan bagi yang ingin melengkapi dan mungkin meralat.






Diriwayatkan dari Anas bin Malik dia berkata, “Ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba beliau bersabda, ‘Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni Surga.’ Kemudian seorang laki-laki dari Anshar lewat di hadapan mereka sementara bekas air wudhu masih membasahi jenggotnya, sedangkan tangan kirinya menenteng sandal.


Esok harinya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi, ‘Akan lewat di hadapan kalian seorang laki-laki penghuni Surga.’ Kemudian muncul lelaki kemarin dengan kondisi persis seperti hari sebelumnya.


Besok harinya lagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni Surga!!’ Tidak berapa lama kemudian orang itu masuk sebagaimana kondisi sebelumnya; bekas air wudhu masih memenuhi jenggotnya, sedangkan tangan kirinya menenteng sandal .


Setelah itu Rasulullah bangkit dari tempat duduknya. Sementara Abdullah bin Amr bin Ash mengikuti lelaki tersebut, lalu ia berkata kepada lelaki tersebut, ‘Aku sedang punya masalah dengan orang tuaku, aku berjanji tidak akan pulang ke rumah selama tiga hari. Jika kita mengijinkan, maka aku akan menginap di rumahmu untuk memenuhi sumpahku itu.’


Dia menjawab, ‘Silahkan!’


Anas berkata bahwa Amr bin Ash setelah menginap tiga hari tiga malam di rumah lelaki tersebut tidak pernah mendapatinya sedang qiyamul lail, hanya saja tiap kali terjaga dari tidurnya ia membaca dzikir dan takbir hingga menjelang subuh. Kemudian mengambil air wudhu.


Abdullah juga mengatakan, ‘Saya tidak mendengar ia berbicara, kecuali yang baik.’


Setelah menginap tiga malam, saat hampir saja Abdullah menganggap remeh amalnya, ia berkata, ‘Wahai hamba Allah, sesungguhnya aku tidak sedang bermasalah dengan orang tuaku, hanya saja aku mendengar Rasulullah selama tiga hari berturut-turut di dalam satu majelis beliau bersabda, ‘Akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni Surga.’ Selesai beliau bersabda, ternyata yang muncul tiga kali berturut-turut adalah kita.


Terang saja saya ingin menginap di rumahmu ini, untuk mengetahui amalan apa yang kita lakukan, sehingga aku dapat mengikuti amalanmu. Sejujurnya aku tidak melihatmu mengerjakan amalan yang berpahala besar. Sebenarnya amalan apakah yang kita kerjakan sehingga Rasulullah berkata demikian?’


Kemudian lelaki Anshar itu menjawab, ‘Sebagaimana yang kamu lihat, aku tidak mengerjakan amalan apa-apa, hanya saja aku tidak pernah mempunyai rasa iri kepada sesama muslim atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya.’


Abdullah bin Amr berkata, ‘Rupanya itulah yang menyebabkan kamu mencapai derajat itu, sebuah amalan yang kami tidak mampu melakukannya’.”


Sumber: Az-Zuhdu, Ibnul Mubarak, hal. 220 (alsofwah.or.id)






Kandungan dari hadits di atas adalah :


1. Ahli surga itu adalah ahli masjid –selalu shalat di masjid-


2. Dia selalu berhusnudzon, seperti dalam al hujurat ayat 12


Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani.


3. Tidur dan bangun dalam keadaan berdzikir, seperti dalam Ali Imran 191


“(Orang yang berpikir itu) selalu ingat kepada Allah di kala mereka berdiri, duduk, dan berbaring, seraya memikirkan kejadian langit dan bumi, lalu mereka berkata, ‘Tidak sia-sia Kita ciptakan ini ya Allah, Maha Suci Kita, dan lindungilah kami dari api neraka".


4. Tidak berkata selain yang baik






Ada 4 golongan manusia :


1. Seorang yang amalnya baik dan hatinya busuk , ia merupakan ahli neraka


2. Seorang yang amalnya biasa-biasa saja tapi hatinya baik, ia merupakan ahli surga


3. Seorang yang amalnya biasa saja tapi hatinya busuk, ia adalah ahli neraka


4. Seorang yang amalnya istimewa dan hatinya bening, ia adalah kekasih Allah






Membaca kisah seorang sahabat di atas, semoga bisa menjadi sebuah peringatan buat diri kita untuk menghilangkan segala rasa dengki di hati. Kata aa gym, “kita sakit bukan karena kita dihina, tapi karena kita ingin dihargai”. Dan berhati-hati dengan rasa yang ada di hati, boleh jadi kita membenci seseorang, tapi orang yang kita benci tersebut justru lebih tinggi derajatnya di sisi Allah.






Ketika kita melihat seseorang tiba-tiba jatuh bangkrut dari usahanya, ketika kita melihat seseorang dilecehkan, dan mungkin seseorang itu adalah seseorang yang tidak kita suka, mungkin kita akan berkata “tuh kan... makanya tuh, jadi orang jangan bla bla bla”






STOP, STOP sekarang juga senang atas derita orang lain, STOP KOTORI HATI, jangan suka memandang remeh orang lain, karena bisa jadi itulah cara Allah mengangkat derajatnya.






Ataupun ketika kita mendengar, si A beli rumah baru, dapet juara, atau nikmat lainnya, dan ketika itu terjadi kepada orang yang mungkin tidak kita suka, kita akan berkata “ah palingan rumahnya nyicil” atau “ah palingan nyontek,” atau “ah bla bla bla” yang menunjukan ketidaksukaan kita.






Ups, STOP , STOP sekarang juga mengotori hati atas bahagia orang lain, STOP KOTORI HATI atas nikmat yang Allah berikan kepada hambaNYA.






Ketika seorang pedagang berjualan berjajaran dengan pedangang yang sama, misalnya pedagang buah mangga, ketika ada seorang pembeli datang kepadanya dan mencicip mangganya, tapi setelah itu ia malah membeli mangga teman di sampingnya, bersabar dan ikhlas baginya itu akan lebih baik. Apalagi jika ia berfikir “Ya Allah, aku hambaMu, dan ia (pedagang disampingnya) juga hambaMu, sebelum aku dan ia lahir Kita telah menentukan jatah rizki kami, jika hari ini Kita memberi rizki kepadaNya dengan penjualan mangganya, semoga pahalaku atas sabar dan ikhlasku atas sepotong mangga yang di cicip oleh pembeli itu” tapi akan sangat merugikan dirinya jika ia berfikir “sebel, sebel sebel, masa nyicipnya ke saya belinya kesana” dan sibuk memikirkan bagaimana caranya biar tetangga sebelah gak laku laku.


STOP, Senang ketika melihat derita orang lain, dan SEDIH ketika melihat bahagia orang lain. Karena kedengkian membakar habis kebaikan bagaikan api membakar kayu.


Ingatkah kita akan kisah awal mula kejahatan? Dan apakah sebab dari itu semua ? Yaitu kebencian, kebencian syetan terhadap adam, karena ia merasa lebih mulia. Ataupun kisah ketika qabil membunuh habil, karena kebenciannya, seperti dikisahkan bahwa Nabi Adam as mempunyai anak yang masing-masing dilahirkan oleh istrinya kembar dua, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Yang pertama, Qabil dengan saudari kembarnya perempuan, yang kedua Habil dengan saudari kembarnya. Adam ingin menjodohkan masing-masing anaknya secara bersilang. Qabil dengan saudari kembar Habil, dan Habil dengan saudari kembar Qabil. Kebetulan, saudari kembar Qabil adalah wanita cantik sehingga ketika Adam akan mengawinkannya dengan Habil, Qabil menolak dan menantang ayahnya dan berkata, `Saya lebih berhak memperistri saudari kembarku, sedangkan Habil lebih berhak memperistri saudari kembarnya. Bukanlah hal yang bersilang ini tidak lain hanyalah pendapatmu belaka!" Kemudian Adam memerintahkan kedua anak laki-lakinya melakukan kurban. Barang siapa yang kurbannya diterima akan dijodohkan dengan anak yang cantik (saudari kembar Qabil) itu. Ternyata, yang diterima Allah adalah qurban Habil. Turunlah api dari langit menyambar dan menelan kurban Habil, dan akhirnya timbullah rasa dengki terhadap adiknya, yang kemudian terjadi pembunuhan.


Seperti diceritakan dalam Al Maidah 27-30 berikut :


"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil), `Aku pasti membunuhmu.' Berkata Habil, `Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa. Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu, aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan demikian itulah pembalasan bagi orang-orang zhalim.' Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah. Maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi."






Bersiaplah menjadi orang jahat, ketika kita tak sanggup membakar api kedengkian kita.






Barangsiapa ingin memperbaiki orang lain, perbaikilah diri sendiri dulu, barang siapa ingin memperbaiki diri, maka perbaikilah hati kita.


" alaa inna fil jasadi mudghah,idzaa shaluhat shaluha jasadu kulluhu waidzaa fasadat fasada jasadu kulluhu, alaa wahiyal qalbu".( ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya dana apabila ia buruk maka buruklah seluruh tubuhnya.ingatlah ia adalah hati ). diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.




Dan bukankah kemuliaan itu hanya milik Allah ?


Katakanlah (Muhammad), "Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Kita berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Kita kehendaki, dan Kita cabut kekuasaan dari siapa pun yang Kita kehendaki. Kita muliakan siapa pun yang Kita kehendaki dan Kita hinakan siapa pun yang Kita kehendaki. Di tangan Kitalah segala kebajikan. Sungguh, Kita Maha-Kuasa atas segala sesuatu. (Ali Imran 26)






STOP MEMIKIRKAN PENDERITAAN ORANG LAIN,


Merdekakan dirimu nak ...
JAGALAH HATI


(nasihat untuk diri saya pribadi)


Semoga bisa senantiasa memperbaiki rasa di hati, Ya Allah bersihkanlah hati ini atas segala rasa dengki ... aamiin






NB : Kajian MMQ bersama AA GYM, setiap senin pekan ke 4 di masjid BI pukul 19.00-21.00

Senin, 23 Mei 2011

kebaikanmu mengispirasi ...

Islamedia -  Sabtu 21 Mei 2011 bertepatan dengan 18 Jumadits Tsani, kita kehilangan seorang mujahidah dakwah, ustadzah, muballighoh, bunda yang penuh kesabaran : Yoyoh Yusroh. Masyarakat banyak  mengenalnya sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PKS yang sangat gigih memperjuangkan RUU pornografi. Usulan cerdas beliau tentang kemungkinan tentara TNI wanita berjilbab juga menarik banyak pihak untuk mencermati langkah beliau. Keterlibatannya di kerja dewan sejak tahun 1999 tidak menyurutkan langkahnya dalam dakwah dan tarbiyah di tengah masyarakat. Taujihat dan ceramahnya senantiasa dinanti setiap kader dakwah khususnya akhwat muslimat. Panggilan Bunda yang dialamatkan kepada beliau menunjukan penghargaan dan arti khusus diri beliau di hati setiap akhwat kader dakwah. Beliau kini telah meninggal, namun catatan kebaikan telah banyak ditorehkan, saatnya bagi kita untuk meneladani dan melanjutkan perjuangannya.

Setiap kematian meninggalkan pesan, pesan untuk mengingat betapa dekatnya kita dengan alam barzah. Pesan untuk mengingat dan menyebut kebaikan yang meninggal agar ada langkah yang nyata dalam mengikuti kebaikan-kebaikan yang ada. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu menghadiri orang yang sakit atau orang yang meninggal, maka katakanlah yang baik, maka sesungguhnya malaikat mengaminkan (membaca amin) atas apa yang kamu katakan.” (HR. Muslim)


Dalam riwayat lain dari al-Bukhari, bahwasanya satu jenazah dibawa melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat radiyallahu ‘anhum, lalu mereka menyebutkan kebaikan-kebaikan orang tersebut. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wajib”. Lalu lewat lagi satu jenazah yang lain, lalu mereka menyebutkan kejahatan kejahatannya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda lagi, “Wajib”. Maka Umar bin Khatab radiyallahu ‘anhu bertanya, “Apakah gerangan yang wajib?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ini yang kamu sebutkan atasnya kebaikan, maka wajiblah baginya surga; dan ini yang kamu sebutkan atasnya kejahatan, maka wajiblah baginya neraka. Kalian adalah saksi-saksi Allah di muka bumi.” (HR. al-Bukhari).


Air mata akan segera mengering, gundukan tanah akan segera membatu, kesedihan akan segera ditumpuki dengan agenda kesibukan lainnya, maka marilah sejenak kita mengenang kebaikan beliau, kebaikan dan hanya kebaikanlah yang layak untuk dikenang dari setiap insan. Mari belajar kokoh dari ustadzah Yoyoh Yusroh


Pertama : Teladan Fisik yang Kuat dan Komitmen dalam menjaga kesehatan

Aktifitas dakwah membutuhkan energi yang luar biasa. Ini yang disadari oleh ustadzah Yoyoh Yusroh, maka beliau punya komitmen yang sangat tinggi dalam menjaga kesehatan, dan juga mengingatkan kader dakwah yang lain agar peduli kesehatan. Afifah Afra menuliskan kenangannya bersama ustadzah Yoyoh Yusroh dalam suatu kesempatan memberikan tausiah di depan para muslimah Semarang. Beliau sangat menganjurkan para muslimah untuk menjaga kesehatan. Menekankan untuk mengonsumsi banyak sayur dan buah-buahan, serta meninggalkan segala jenis makanan instan yang berpengawet. Lebih tegas ustadzah Yoyoh Yusroh menjelaskan : "Rahim seorang wanita harus dipersiapkan untuk menghasilkan generasi yang terbaik. Jadi, makanlah hanya sesuatu yang halal dan toyib." .  Komitmen beliau yang tinggi ini pun bisa dengan mudah dibuktikan di depan mata. Melahirkan 13 putra dan putri tentu dibutuhkan penjagaan fisik yang luar biasa, belum ditambahi aktifitas dakwah dan kegiatan yang sangat padat. Beliau mampu melewati hari-hari sibuknya dengan stamina yang kuat. Saat ditanya seorang akhwat tentang resep fitnya, beliau mengingatkan untuk jangan lupa mengonsumsi habbatus sauda dan madu.

Kedua : Kesabaran luar Biasa
Melahirkan, merawat dan membesarkan 13 orang anak adalah hal luar biasa yang mutlak membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Betapa banyak kader dakwah yang hari ini mengumbar keluhkesah dan berteriak kerepotan, sementara mereka baru dikarunia satu dua anak, dengan amanah dakwah yang tak seberapa. Kegiatan beliau yang begitu padat tentulah membutuhkan kesabaran luar biasa. Dalam kehidupan rumah tangga beliau adalah contoh kesabaran seorang ummahat, karena beliau seringkali diminta –terkadang bersama suaminya- untuk mengisi talkshow dan seminar  dengan teman keluarga islami. Beliau berpesan  tentang kunci sukses membina rumah tangga : “"Dalam membina rumah tangga, yang penting prinsipnya saling memberi. Tidak ada yang superordinat atau subordinat antara laki-laki dan wanita. Sejak awal menikah komitmen itu harus ada.  Laki dan wanita punya keistimewaan.”. Banyak lagi pesan dan petuah beliau tentang rumah tangga, yang sungguh telah dibuktikan sejak awal dalam kesabaran beliau mengarungi rumah tangga. Sekali lagi, dengan 13 orang anak !

Ketiga : Aktif Bergerak Ustadzah Yoyoh Yusroh –tidak dipungkiri lagi- juga menjadi teladan akhwat muslimah dalam kiprah bagi dakwah dan masyarakat. Amanah beliau yang begitu banyak senantiasa beliau tuntaskan dengan sebaik-baiknya. Bukan hanya dalam konteks internal partai atau dalam negeri, namun juga tampil aktif dalam organisasi internasional bahkan perjuangan internasional membela Palestina. Beliau memimpin rombongan Viva Palestina yang dikoordinir oleh Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP), dan melalui perjuangan berat akhirnya mampu menembus Gaza dengan dikawal barisan panser tentara Mesir. Kiprah beliau yang sangat padat bisa dilihat dari rentetan tugas  dan penghargaan yang beliau dapat. Selain di DPR beliau juga aktif sebagai anggota Dewan Pakar ICMI (Tahun 2005-2010), bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia.  Tak hanya itu, sejumlah tanda jasa pun pernah diterimanya, seperti International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000, International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2003, dan Mubaligh National dari Departemen Agama Pusat tahun 2001. Sebuah gambaran sekaligus teladan, seorang ummahat yang sukses meramu antara ranah domestik dengan pengabdian kemasyarakatan.


Keempat : Ruhiyah Tinggi

Aktifitas dakwah dan kemasyarakatan yang begitu padat akan sangat melelahkan tanpa siraman ruhiyah yang teratur dan pada porsi yang istimewa. Ustadzah Yoyoh Yusroh tahu dan meyakini dengan pasti hal tersebut. Karenanya beliau senantiasa menghiasi hari-hari padat aktifitasnya dengan charger ruhiyah yang terus dijaga dan ditingkatkan. Tilawah dan mengulang hafalan Quran adalah rutinitas harian yang tak terlewatkan. Salim A Fillah pernah mendapati beliau bersama suami tengah asyik mengulang hafalan berdua, bergantian menyimak dan membenarkan. Secara khusus, beliau senantiasa menyelesaikan tilawah tiga juz setiap harinya. Tentu sebuah capaian yang luar biasa, yang barangkali tak terbayangkan dalam benak banyak kader yang selalu gagal menyelesaikan satu juz tilawah karena alasan kesibukan. Ketika ditanya bagaimana mungkin menyempatkan diri untuk tilawah sebanyak itu dalam setiap harinya, ustadzah Yoyoh Yusroh menjawab dengan yakin dan mantap : "Justru karena sibuk & banyak hadapi aneka persoalan serta begitu beragam manusia, maka harus memperbanyak Al Quran". Subhanallah
 
Kelima : Penyayang dan Peduli

Banyak akhwat yang terkesan dengan kesederhanaan dan ketawadhukan beliau, dan lebih dari itu kedekatan personal dan ukhuwah yang dibuktikan dengan langkah nyata. Panggilan bunda dan ummi menandakan tempat khusus di hati para akhwat. Seorang akhwat muda begitu terkesan saat dalam sebuah pertemuan kedua dengan beliau, ustadzah Yoyoh Yusroh masih mengingat betul nama dan asalnya, serta menanyakan tentang kegiatan dan aktifitas terbarunya.  Hal ini jelas menunjukkan kepedulian dan kasih sayang beliau yang tulus kepada para akhwat, tanpa pamrih, seperti kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

Akhirnya, tentulah masih banyak teladan kebaikan yang telah ditorehkan oleh ustadzah Yoyoh Yusroh, coretan singkat ini tak akan pernah mampu mewakili kebaikan dan keteladanan dari sosok daiyah dan mujahidah ini. Sekali lagi marilah belajar kokoh dari ustadzah Yoyoh Yusroh. Mari belajar memuhasabahi diri atas langkah yang amal yang telah kita torehkan setiap hari.


Beberapa hari sebelum meninggal, beliau menuliskan SMS berisikan kegelisahan dan muhasabah hatinya kepada seorang akhwat: “ Ya robb, aku sedang memikirkan posisiku kelak diakhirat. Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita khodijah al kubro yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafsah binti Umar  yang di bela oleh Alloh saat akan dicerai karena showwamah (rajin puasa-red) dan qowwamahnyaI (rajin tahajud-red) ? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500 an hadits, sedang aku....ehm 500 juga belum...atau dengan Ummu Sulaim yang shobiroh (penyabar) atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad... atau dengan siapa ya. Ya Alloh, tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliah mereka...sehingga aku laik bertemu mereka bahkan bisa berbincang dgn mereka di taman firdausMu :

http://www.indonesiaoptimis.com, hatta syamsudin


meski baru sekali bertatap muka dan berbincang dengan beliau tapi nasihat dan sosoknya begitu menginspirasi ... ustadzah yoyoh Yusroh, 


Selamat jalan murobbiyah, selamat jalan ustadzah… Semoga kita bisa bertemu di surga-Nya Allah kelak.
Semoga Allah memberimu tempat terbaik di sisiNya, menganugerahkan berbagai nikmatNya. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, ketabahan dan keistiqomahan

mutiara hikmah #4

Abdullah bin Mas'ud, berkata ada tiga resep pokok agar kita bisa menjadi hamba yang shalih. Pertama, laksanakanlah apa yang telah diperintahkan Allah, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling baik ibadahnya. Kedua, jauhilah apa yang telah dilarang Allah, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling zuhud. Ketiga, terimalah dengan ridha rezeki yang Allah berikan kepadamu, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling kaya. (Abdullah bin Ma'ud rahimahullah)

merdekakan dirimu nak ...



Sebuah kisah yang di tuturkan oleh ustadz Ahmad Husain, sebelum mengakhiri kelas kami sore itu, pertemuan sebelum pertemuan terakhir sebelum ujian akhir,
Di sebuah perkampungan, tinggalah seorang guru, entah apa yang terjadi, hampir semua warga dikampung itu sangat suka mengolok-olok sang guru, hampir setiap hari, tanpa bosan,  warga kampung tersebut mengolok-olok, tapi dengan gagahnya sang guru tak mempedulikan sama sekali olok-olokan orang-orang disekitarnya, mungkin bisa di ibaratkan biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu.
Hingga suatu hari, ketika sang guru berjalan di tengah perkampungan itu, tak ada satu orangpun yang mengolok-oloknya, dengan keheranan sang gurupun bertanya kepada seorang pemuda yang kebetulan lewat dihadapannya yang juga biasa mengolok-oloknya,
“permisi, saudaraku, menurut anda bagaimana jika seseorang hendak menawarkan barang miliknya kepada orang lain tapi tidak ada orang yang mau menerimanya, sekarang barang tersebut menjadi milik siapa?”, kata sang guru.
Dengan nada datar sang pemuda itu menjawab “karena yang di beri hanya diam dan tidak menerima, maka barang tersebut adalah masih menjadi milik si pemberi.”
Dan kemudian sang guru berkata, “Kalau begitu, saya tidak akan pernah menerima tawaran anda”
Mungkin saya perlu menterjemahkan apa maksud kata-kata sang guru mengenai ketidakmauannya menerima tawaran itu,  “sang guru tidak akan pernah menerima olok-olokan warga, sehingga dengan itu  olok-olokan itu tidak akan pernah menjadi miliknya”
Hmm, dari kisah tersebut dapat di ambil beberapa hikmah seperti, bahwa seorang yang kuat adalah orang yang bisa menghadapi situasi apapun juga tapi ia tetap berdiri tegak, seperti sang guru yang tetap tegak menjalankan tugasnya meski tanpa alasan yang jelas warga kampung mengolok-oloknya. Apapun yang sedang menimpa diri kita, seberat apapun itu, cobalah tegar dan berfikir positif, tetaplah tersenyum dan bersabar.
Hikmah berikutnya adalah bahwa setiap kebaikan akan selalu berbuah kebaikan, dan setiap kejahatan akan memperoleh balasannya, mungkin kita pernah mendengar peribahasa ini “Siapa yang menanam, Dia yang akan menuai.” Maksudnya, jika seseorang menanam kebaikan, maka ia akan menuai kebaikan pula. Dan jika seseorang menanam kejelekan, maka ia akan menuai hasil yang jelek pula. Oleh karena itu, bersemangatlah dalam menanam kebaikan dan janganlah pernah mau menanam kejelekan. Para ulama seringkali mengutarakan, “Balasan dari kebaikan adalah kebaikan setelahnya. Sedangkan balasan dari kejelekan adalah kejelekan setelahnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14/372 [Tafsir Surat Al Lail ayat 7]).
Hikmah selanjutnya adalah JADILAH DIRI SENDIRI, orang yang bahagia adalah orang yang memiliki dirinya sendiri. Memiliki diri sendir mungkini sama artinya dengan memerdekakan diri. Betapa sulitnya seorang yang “tidak merdeka”, kebahagiaanya bergantung pada pujian orang lain, dan kesedihannya bergantung pada celaan orang lain. Ia akan bahagia jika seseorang memujinya, dan ia akan sangat bersedih jika tidak ada orang yang memujinya bahkan banyak orang mengolok-olok dirinya.
Saya jadi teringat obrolan kecil ketika hendak sahalat ashar di satu sore ketika saya hendak pulang kampung dan belum dapet tiket kereta, (*berencana membeli tiket ba’da shalat ashar=saran dari pihak stasiun karena kehabisan jadi tinggal on the spot),  ketika teman saya saat itu melihat saya terburu-buru ketika hendak shalat, dan saya nyletuk “yuk segera shalatnya, saya mau beli tiket, takut kehabisan”. Astaghfirullah, semoga Allah mengampuni saya atas kelalaian saya saat itu. Ia menegur saya “Pen, merdekakan dirimu dari karcis, jika memang Allah menakdirkanmu pulang sore ini, insyaAllah akan ada jalan untuk mendapatkan tiket, shalatnya khusyu ya, gak usah terburu-buru.”
Alhamdulillah meski ketika saya ke stasiun ba’da ashar dan tetap tidak mendapat tiket di loket, ternyata seorang saudari saya berhasil membelikannya untuk diri saya.
Seolah simple, tp mungkin itu yang sering terjadi pada diri kita, “tidak merdeka”. Seringkali kebahagiaan kita bergantung pada apa yang dikatakan orang lain.
Pernahkah mencoba sehari saja, tidak perlu memperdulikan apa kata orang mengenai penampilan kita, sehari saja tidak perlu me”matching” kan baju kita, tidak perlu ber make-up tebal, cukup berpakaian rapih, memerdekakan diri kita dari baju.
Simple saja, “Apa yang Allah suka lakukan, Apa yang Allah tidak suka tinggalkan”
just be the way  u are,
just be your self,
menjadi diri sendiri dalam sisi manapun, tak perlu memakai  topeng, karena itu artinya mengikat diri
menjadi diri sendiri dg senantiasa terus memperbaiki diri

meski pada dasarny orang kebanyakan memiliki dua sisi

merdekakan dirimu dari dunia

tidak perlu berpura pura,
bersikaplah tenang dan tetap berfikir positif...

*agak gak nyambung

               

Rabu, 18 Mei 2011

semoga terwujud






semoga suatu saat akan terwujud... satu impian yang ku tuliskan di lembar tugas mata kuliah kapita selekta pengembangan kepribadian di akhir masa kuliahku tugas dari bu ucok...  menyertai mereka dan disertai oleh mereka ... aamiin ...

Senin, 09 Mei 2011

mutiara hikmah #3

bangun di akhir malam, mungkin memang berat. Tapi, menyerah tentu bukanlah pilihan, sebab impian dan harap perlu di wujudkan. Keinginan dan asa harus menjadi kenyataan, Meskipun barangkali tidak setiap malam bisa kita lakukan, atau hanya mampu melakukannya sekedar dua rakaat shalat saja, pastinya harus ada usaha. Karena kita butuh kepada akhir malam itu. terlalu banyak kebaikan yang kita siasiakan jija jita terlalu sering mengabaikannya. Dan terlalu banyak harap yang tak bisa terwujud jika kita terus menjauhinya.

mutiara hikmah #2

jika di siang ini kita banyak mengumpulkan dosa, jangan lupa, sekali lagi jangan lupa. Di akhir malam nanti bangunlah mengharap ampunan Allah. Sebab ampunanNya telah menunggu kita, SAmpaikan keinginan kita untuk di ampuni, karena Dia Maha Mendengar dan Maha nmenerima taubat kita, terlebih disana, di ujung malam nanti -tarbawi-

mari bersyukur ...


“Jika kamu bersyukur, maka akan Aku tambah nikmat-ku kepadamu.” (QS. Ibrahim : 7 )

Mungkin sesekali pernah terbesit dalam fikiran kita kata kata ini, 

“kok aku gini ya, mau kuliah aja gak boleh, gak ada biaya”
“ah sebel, keluarga maunya nuntut terus, masa baru lulus sma udah disuruh nyari uang banyak”
“wah enaknya si A, anak orang kaya, orangtuanya pun faham akan agama, trus aku, dari keluarga gak mampu, orang tua juga masih gitu gitu”

Bersyukurlah, dan Allah akan menambah nikmat untukmu, 

“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin bahwa semua urusannya baik, yang demikaian itu tidak terjadi pada siapapun, kecuali untuk orang mukmin, jika menimpanya sesuatu yang menggembirakan bersyukurlah ia maka adalah kebaikan baginya, dan jika menimpanya sesuatu yang menyusahkan bersabarlah ia maka adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim )

Bersyukurlah atas diri kita, atas keluarga kita, atas pekerjaan kita, atas penghasilan kita, atas seluruh nikmat yang telah Allah berikan untuk kita....

Jangan pernah merasa sebagai orang yang tidak beruntung, kecuali jika kita tidak mengunakan waktu untuk kebaikan, 

Bersyukurlah, 

Atau mungkin ketika rasa syukurmu mulai menipis, cobalah keluar dari lingkunganmu sejenak, untuk melihat sekitar, ke tempat tempat yang bisa kembali menumbuhkan rasa syukurmu, 

#naik angkutan umum sepanjang jalanan jakarta, mungkin engkau akan melihat ini 




lalu coba, lihat diri kita, bukankah kita masih bisa tidur nyenyak di rumah, masih ada orang tua yang siap memberikan kasih sayangnya, masih bisa makan 4 sehat 5 sempurna ?
atau coba ke rumah sakit, mungkin engkau akan melihat ini


lalu coba engkau lihat dirimu, engkau masih bisa berlari dengan sehat dan bisa bermain sesukamu,

atau mungkin engkau perlu melihat ini :




mulai sekarang... bersyukurlah... atas segala nikmat yang telah ktia peroleh, jangan pernah merasa Allah tidak adil terhadapmu, karena Allah Maha Adil...

jangan pernah merasa kurang beruntung...

ketika mungkin engkau melihat keluargamu masih belum mengerti dengan aktivitas-aktivitas dakwahmu, itu bukan salah mereka, tp mungkin engkau lah yang belum mampu memahamkan kepada mereka,


atau mungkin ketika orangtuamu tak bisa menuruti kemauanmu, itupun bukan salah mereka, mungkin engkau yang terlalu banyak meminta...

bersemangatlah membangun, mari jaga diri dan keluarga kita dari api neraka, dan mari bersyukur ....


“Jika kamu bersyukur, maka akan Aku tambah nikmat-ku kepadamu.” (QS. Ibrahim : 7 )

 

ToMat (Tobat Maksiat)



dengarlah hai sobat
saat kau maksiat
dan kau bayangkan ajal mendekat
apa kan kau buat
kau takkan selamat
pasti dirimu habis dan tamat

bukan ku sok taat
sebelum terlambat
ayo sama-sama kita taubat
dunia sesaat
awas kau tersesat
ingatlah masih ada akhirat
astafighrullahal’adzim

ingat mati, ingat sakit
ingatlah saat kau sulit
ingat ingat hidup cuman satu kali
berapa dosa kau buat
berapa kali maksiat
ingat ingat sobat ingatlah akhirat
cepat ucap astafighrullahal’adzim

pandanglah ke sana
lihat yang di sana
mereka yang terbaring di tanah
bukankah mereka
pernah hidup juga
kita pun kan menyusul mereka
astafighrullahal’adzim


cepat ucap astafighrullahal’adzim


lagunya wali, sering terdengar dari balik jendela kamar kosan, dari rumah tetangga yang membunyikannya keras-keras,

semoga bisa mengingatkan diri untuk segera bertaubat, sebelum semua terlambat...
sebelum kita ditinggalkan sendiri dalam ruang sempit di dalam tanah itu,
mari bertaubat...

Rasulullah yang sudah di jamin masuk surga saja, beribadah hingga kakinya bengkak, lalu kita ???