Kamis, 14 April 2011

indahnya memberi



Cinta itu indah. Kerena ia bekerja dalam ruang kehidupan yang luas. Dan inti
pekerjaannya adalah memberi. Memberi apa saja yang diperlukan oleh orang-orang yang
kita cintai untuk tumbuh menjadi lebih dan berbahagia karenanya.

Para pencinta sejati hanya mengenal satu pekerjaan besar dalam hidup mereka: memberi.
Terus menerus memberi. Dan selamanya begitu. Menerima? Mungkin atau bisa jadi
pasti! Tapi itu efek. Hanya efek. Efek dari apa yang mereka berikan. Seperti cermin
kebajikan yang memantulkan kebajikan yang sama. Sebab, adalah hakikat di alam selalu
mengajak saudara-saudara kebajikan yang lain untuk dilakukan juga.

by : anis matta

"dek boleh gak saya memberi sesuatu?"
kata seorang bapak yang sudah sepuh, seseorang yang beberapa menit yang lalu menyapa saya dengan senyumnya dan menanyakan ruangan salah satu pimpinan di ruangan saya, 
ehm saya memang duduk di sebuah lorong di ruangan besar itu, yang otomatis tempat orang berlalu lalang, beliau adalah orang yang hari kemarin pun datang mencari salah satu pimpinan di ruangan saya itu , tp kebetulan kemarin beliau sedang rapat jadi gak jadi ketemu...

pertanyaan tadi terjadi setelah bapak yang sudah sepuh tersebut selesai bertemu dengan salah satu pimpinan di ruangan saya, sebelum akhirnya beliau meninggalkan ruangan saya.

saya hanya terkaget sambil masih mengalihkan pandangan dari berkas-berkas  KPPN Pekalongan yang sedang saya print.

"haduh, dalam rangka apa pak?" jawab saya.

"dalam rangka berdakwah" sambil bapak itu masih memasang senyumnya dan mulai membuka tasnya, 

"ini, dek" sambil menyodorkan sebuah buku kecil berwarna cokelat ...
"semoga bermanfaat ya,"

Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq’alaih)

Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim)

Indahnya memberi ...

pun ketika kepulangan saya dengan kereta ekonomi beberapa waktu lalu, seorang bapak di depan saya, menyerahakan beberapa uang ke anaknya ketika  seorang berjalan dan meminta sedekah di antara kerumunan orang2 di lorong kereta, 
dan dengan manisnya sang anak menaruh uang tersebut ke tangan sang peminta....

indahnya memberi ... memebrikan pelajaran bagi anak untuk mau "memberi" sejak dini

Ringankan hidup kita dengan memberi pada orang lain.
Semakin banyak kita memberi semakin mudah kita memikul hidup ini. 

Berdirilah di depan jendela, pandanglah keluar. 
Tanyakan pada diri sendiri, apa yang bisa kita berikan pada dunia ini. 
Pasti ada alasan kuat mengapa kita hadir di sini.
Bukan untuk merengek atau meminta dunia menyanjung kita.


Keberadaan kita bukan untuk kesia-siaan. 
Bahkan seekor cacing pun dihidupkan untuk menggemburkan tanah. 
Dan, sebongkah batu dipadatkan untuk menahan gunung. 
Alangkah hebatnya kita dengan segala kekuatan yang tak dimiliki
siapapun untuk mengubah dunia. 
Itu hanya terwujud bila kita mau memberikannya.

Selamat memberi..dan rasakan betapa indahnya dan berartinya hidup ini….

14 April 2011


0 komentar:

Posting Komentar